Sebagai seorang investor, pemahaman bahwa setiap keputusan investasi harus diambil dengan hati-hati, didasarkan pada pemahaman mendalam tentang risiko dan potensi pengembalian, adalah kunci keberhasilan. Dengan kata lain, kriteria investasi adalah panduan yang akan membimbing Anda dalam memilih aset dan instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda.
Penting untuk mencatat bahwa penilaian kriteria investasi harus dilakukan secara menyeluruh sebelum memulai investasi. Hal ini akan membantu Anda menemukan instrumen investasi yang paling sesuai dan berpotensi memberikan hasil terbaik. Oleh karena itu, bagi mereka yang baru memasuki dunia investasi, adalah sangat penting untuk memahami berbagai kriteria investasi agar dapat membuat pilihan yang tepat saat memulai perjalanan investasi mereka.
Sebelum Anda memulai perjalanan investasi Anda, sangat penting untuk melakukan analisis kriteria investasi dengan seksama. Hal ini akan membantu Anda mengidentifikasi instrumen investasi terbaik dengan harapan mendapatkan potensi keuntungan yang maksimal. Analisis kriteria investasi dapat dibagi menjadi enam macam yang akan dijelaskan di bawah ini:
Net Present Value (NPV) adalah kriteria investasi pertama yang digunakan untuk menilai nilai aset saat ini dan membandingkannya dengan proyeksi nilai aset di masa mendatang. Analisis kriteria investasi NPV membantu Anda menentukan apakah suatu instrumen investasi akan menguntungkan atau justru merugikan karena ketidakmampuannya mengimbangi perubahan di masa mendatang.
Rumus NPV adalah sebagai berikut:
NPV = FV / (1 + I)^n
Dalam rumus ini:
Hasil analisis kriteria investasi NPV dianggap positif atau layak jika nilai NPV lebih dari 0, sedangkan jika nilai NPV negatif, maka investasi sebaiknya dihindari.
Kriteria investasi NPV sering digunakan untuk menghitung modal dan menganalisis potensi keuntungan dari proyek, usaha, atau penanaman modal.
Internal Rate of Return (IRR) adalah kriteria investasi yang digunakan untuk menilai keuntungan yang diperoleh dari investasi setiap tahunnya. IRR juga digunakan untuk menilai kemampuan suatu perusahaan atau proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman.
IRR selalu terkait dengan NPV, dan investasi dianggap layak jika nilai IRR lebih tinggi dari tingkat diskonto. Sebaliknya, jika nilai IRR lebih rendah dari tingkat diskonto, investasi tersebut sebaiknya dihindari.
Rumus IRR adalah sebagai berikut:
IRR = i1 + NPV1 / (NPV1 + NPV2) * (i1 - i2)
Dalam rumus ini:
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) adalah kriteria investasi yang digunakan untuk mengukur sejauh mana keuntungan yang akan diperoleh dari total biaya yang dikeluarkan. Dalam Net B/C, "B" mewakili manfaat (benefit) dan "C" mewakili biaya (cost).
Nilai Net B/C yang sama dengan 1 menunjukkan bahwa manfaat sama dengan biaya, sementara nilai Net B/C yang lebih dari 1 menunjukkan bahwa manfaat lebih besar dari biaya, dan investasi tersebut layak untuk dipertimbangkan.
Rumus Net B/C adalah:
Payback Period adalah kriteria investasi yang digunakan untuk menilai waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi atau mencapai titik impas. Semakin pendek periode pengembalian, semakin cepat investasi akan menghasilkan pengembalian.
Rumus Payback Period adalah:
Payback Period = (Nilai Investasi / Kas Masuk Bersih) x 1 tahun
Accounting Rate of Return (ARR) adalah kriteria investasi yang digunakan untuk mengukur kinerja investasi. Ini membantu dalam menilai prospek rasio laba bersih suatu perusahaan terhadap rata-rata investasi.
Rumus ARR adalah:
Accounting Rate of Return = (Rata-rata Laba Bersih / Rata-rata Investasi) x 100%
Kriteria investasi ARR dianggap baik jika nilainya lebih dari 0%, sedangkan nilai negatif menunjukkan investasi yang kurang menguntungkan.
Profitability Index (PI) adalah kriteria investasi yang digunakan untuk membandingkan arus kas bersih dengan nilai investasi. Investasi dianggap baik jika nilai PI lebih dari 1, tetapi tidak layak jika nilai PI kurang dari 1.
Rumus PI adalah:
PI = Nilai Arus Kas Bersih / Nilai Investasi
Contoh Analisis Kriteria Investasi
Sekarang, mari kita lihat contoh analisis kriteria investasi menggunakan dua kriteria investasi, yaitu Profitability Index dan Payback Period.
Beca ingin memulai investasi dan melakukan analisis pada perusahaan yang memiliki kas bersih sebesar Rp80 juta dalam satu tahun dengan nilai investasi sebesar Rp50 juta. Bagaimana hasil penilaian investasi perusahaan tersebut?
Rumus: PI = Nilai Arus Kas Bersih / Nilai Investasi
PI = 80.000.000 / 50.000.000
PI = 1,6
Nilai PI lebih dari 1, sehingga perusahaan tersebut layak dipertimbangkan untuk investasi.
Perusahaan Z ingin berinvestasi sebesar Rp150 juta di perusahaan Y dengan perkiraan pengembalian selama 2 tahun dan arus kas sebesar Rp50 juta. Berapa lama waktu pengembalian investasi tersebut?
Rumus: Payback Period = (Investasi / Arus Kas) x 1 tahun
Payback Period = (150.000.000 / 50.000.000) x 1 tahun
Payback Period = 3 tahun
Hasilnya menunjukkan bahwa investasi tersebut akan mengembalikan dalam waktu 3 tahun.
pemahaman tentang berbagai kriteria investasi yang ada, Anda sekarang memiliki panduan yang kuat untuk mengambil keputusan investasi yang tepat. Oleh sebab itu, penilaian ini menjadi bagian penting saat akan mengambil keputusan investasi.