Istilah akuisisi sering sekali terdengar dalam hubungan bisnis dan juga terjadi antar 2 perusahaan. Akuisisi adalah kegiatan untuk memperoleh atau memiliki perusahaan atau aset perusahaan lain.
Untuk perusahaan, kegiatan akuisisi bisa dijadikan salah satu strategi untuk pengembangan bisnis. Tidak sedikit juga, beberapa perusahaan rintisan yang baru berkembang pun sering kali mengakuisisi atau diakuisisi oleh perusahaan lain. Contoh, perusahaan kasir online Moka diakuisisi Gojek pada tahun 2020 lalu.
Mengapa bisa demikian? Apa alasan perusahaan melakukan akuisisi? Berikut merupakan penjelasan lengkap terkait apa itu akuisisi dan manfaat akuisisi untuk perusahaan pada artikel ini.
PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 2 Paragraf 08 Tahun 1999, menyatakan bahwa akuisisi perusahaan adalah tindakan penggabungan usaha yang dilakukan oleh salah satu perusahaan sebagai pihak pengakuisisi (acquirer) yang mendapatkan kendali aktiva neto atau operasional yang diakuisisi (acquiree).
Sedangkan melansir dari Investopedia, akuisisi adalah aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan dengan membeli sebagian besar aset atau saham dari perusahaan lain untuk mendapatkan kontrol perusahan tersebut. Biasanya, kegiatan akuisisi perusahaan membeli lebih dari 50 persen saham perusahaan.
Dengan akuisisi, perusahaan bisa dengan cepat menguasai pasar bidang usaha tertentu tanpa merintis usaha dari awal. Selain itu, akuisisi juga menghemat waktu dan biaya. Maka dari itu, akuisisi adalah kegiatan pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan oleh perusahaan lain dengan membeli sebagian atau seluruh saham perusahaan.
Tujuan perusahaan melakukan akuisisi bisa berbeda-beda, karena akuisisi sendiri memiliki kekurangan serta kelebihannya. Beberapa alasan perusahaan yang melakukan akuisisi adalah untuk mencari kesempatan bisnis yang lebih luas, meningkatkan sinergi dan kinerja perusahaan, mengurangi biaya, pangsa saham yang lebih besar, dan melakukan pembaruan strategi supaya bisnis dapat berkembang.
Dengan akuisisi, perusahaan juga dapat melakukan ekspansi usaha, hal ini karena strategi akuisisi memiliki manfaat untuk perkembangan bisnis. Jika usaha berkembang, maka perluasan usaha pun dapat diluncurkan dengan mudah. Perusahaan yang melakukan akuisisi akan mendapatkan informasi mengenai teknologi baru yang mungkin mendorong perusahaan sendiri lebih efisien. Selain itu juga, perusahaan yang melakukan akuisisi akan menambah konsumen baru dari perusahaan yang diakuisisi.
Dapat ditarik alasan mengenai kenapa perusahaan melakukan akuisisi yaitu, karena perusahaan memiliki tujuan untuk dapat menjadi lebih unggul pada sektor tertentu. Disamping itu pun, akuisisi bisnis dapat menekan persaingan dalam bisnis.
Penjelasan mengenai tujuan akuisisi yang dilakukan perusahaan sebagai strategi bisnis memang cukup menjanjikan. Terlebih, apabila suatu perusahaan ingin unggul pada sektor tertentu. Namun, adanya kelebihan dalam strategi tentunya memiliki sisi kekurangan yang dapat menjadi pertimbangan kembali bagi perusahaan yang ingin melakukan akuisisi.
Akuisisi perusahaan berpotensi meningkatkan keuntungan, serta bisnis pun diharapkan dapat bertahan jangka panjang. Namun, adapun kekurangan dari penerapan strategi akuisisi, yaitu:
Dalam akuisisi terdapat klasifikasi pengambilalihan kepemilikan berdasarkan bentuk dasar atau objek yang terbagi menjadi tiga prosedur dasar untuk perusahaan yang ingin melakukan akuisisi, yaitu:
Prosedur akuisisi ini dilakukan dengan cara perusahaan membeli lebih dari 50 persen saham perusahaan yang diakuisisi secara tunai atau menggantikan dengan sekuritas lain.
Selain saham, aset perusahaan yang diakuisisi dapat dilakukan dengan membeli aset perusahaan tersebut. Cara ini dilakukan dengan pengambilalihan kepemilikan suatu aset dengan pemindahan hak kepemilikan aktiva tetap yang dibeli.
Istilah merger kerap dikaitkan dengan akuisisi karena hampir sama. Namun, merger merupakan penggabungan dua atau lebih perusahaan yang kemudian bergabung dalam salah satu nama perusahaan diantaranya. Sedangkan konsolidasi adalah penggabungan dari dua atau lebih, dan perusahaan awal tersebut akan dibubarkan tanpa melibatkan proses likuidasi.
Selain itu juga, terdapat jenis akuisisi berdasarkan jenis usahanya:
Jenis akuisisi ini adalah untuk mengurangi kompetitor serta memperluas jaringan pasar, biasanya akuisisi ini dilakukan oleh perusahaan yang berada sektor sama.
Jenis akuisisi ini dilakukan antara perusahaan dengan perusahaan yang berada dalam rantai produksi dari hulu ke hilir. Artinya, akuisisi ini terjadi oleh perusahaan terhadap distributor atau supplier perusahaan sebelumnya. Tujuan akuisisi ini adalah untuk memperoleh kepastian adanya distribusi dan pasokan barang.
Jenis terakhir ini merupakan jenis akuisisi dengan pengambilalihan kepemilikan perusahaan yang tidak terkait. Ditinjau dari segi akuntansi, apabila dua atau lebih perusahaan untuk melanjutkan bisnis, maka dapat disebutkan sebagai bentuk akuisisi. Dengan adanya kombinasi tersebut, perusahaan akan memiliki dua macam metode pencatatan akuntansinya yaitu pembelian atau penyatuan kepentingan.
Akuisisi adalah strategi perusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis dengan membeli sebagian atau seluruh aset maupun saham dari perusahaan yang diakuisisi. Dengan demikian, pihak pengakuisisi akan memiliki kendali atas perusahaan yang mereka akuisisi. Hal ini dapat ditemukan pada perusahaan besar yang melakukan akuisisi terhadap perusahaan rintisan.
Contoh akuisisi yang dapat ditemukan ketika Google membeli Android pada tahun 2005 lalu. Di Indonesia sendiri, Tokopedia membeli Bridestory yang merupakan marketplace vendor untuk keperluan pernikahan pada tahun 2019 lalu. Apabila suatu perusahaan ingin melakukan akuisisi, maka perusahaan rintisan memiliki potensi untuk berkembang dan tumbuh.
Perusahaan mesti melakukan pertimbangan dalam melakukan akuisisi dan memahami risiko yang mungkin akan ditimbulkan ketika melakukan proses akuisisi, perlunya meninjau kembali hubungan bisnis pada perusahaan yang akan diakuisisi sehingga dapat memperkecil munculnya masalah baru. Sehingga, perusahaan pun dapat mlancarkan strategi ekspansi bisnisnya.