Share this article
Staying Afloat: Indonesia’s Middle Class Faces Financial Pressures
Kelas menengah Indonesia, tulang punggung pertumbuhan ekonomi, kini menghadapi tekanan finansial yang semakin berat. Meningkatnya biaya hidup, stagnasi upah, dan ketidakstabilan pekerjaan telah mendorong banyak rumah tangga ke dalam ekonomi yang rentan. Artikel ini mengulas tantangan yang dihadapi kelas menengah Indonesia dan langkah apa yang dapat dilakukan agar tidak turun kelas.
staying afloat

Melemahnya Konsumsi, Si Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang biasanya didorong oleh konsumsi domestik yang kuat, kini menunjukkan tanda-tanda perlambatan. 

Meskipun perekonomian diproyeksikan tumbuh moderat pada angka 5% di tahun 2024, konsumsi rumah tangga, yang merupakan bagian terbesar dari PDB, mengalami penurunan akibat meningkatnya biaya hidup dan kondisi keuangan rumah tangga yang tidak stabil.

Biaya hidup yang meningkat, ditambah dengan stagnasi upah dan ketidakstabilan pekerjaan, dan penurunan kinerja di sektor manufaktur dan sektor formal, telah mendorong jutaan orang ke dalam situasi ekonomi yang lebih rentan.

Kelas menengah Indonesia, yang pada tahun 2019 berjumlah 57,33 juta orang, telah turun secara signifikan menjadi 47,85 juta pada pertengahan 2024. Banyak rumah tangga kelas menengah kini “turun kelas” menjadi "rentan miskin," yaitu mereka yang pendapatannya hanya sedikit di atas garis kemiskinan.

Penyusutan kelas menengah ini melemahkan konsumsi domestik, yang merupakan pilar penting bagi ketahanan ekonomi Indonesia.


Kenaikan Pajak yang Mencekik Dompet Kelas Menengah

Di tengah tantangan yang dihadapi kelas menengah, pemerintah meningkatkan target penerimaan pajak di 2025 menjadi Rp2.189,3 triliun. Angka ini naik 10,07% dari target penerimaan pajak tahun 2024 yang sebesar Rp1.988,9 triliun.

Nilai Tax Ratio Indonesia yang masih tergolong rendah mendorong pemerintah untuk melakukan perubahan tarif PPN menjadi 12% akan memberikan dampak yang sangat besar pada kelas menengah, khususnya pada tingkat konsumsi domestik.

Rasio pajak Indonesia terhadap PDB masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara lain. Per 2023, rasio pajak Indonesia hanya mencapai 10,31%. 

Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo-Gibran, memiliki target rasio pajak 11,2 hingga 12% untuk 2025, dan sebesar 23% dalam lima tahun ke depan, dimulai dengan pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN).

Bagaimana Kenaikan Ini Mempengaruhi Kelas Menengah?

Di satu sisi kenaikan tarif PPN dapat meningkatkan penerimaan negara dan meningkatkan rasio pajak, tetapi di sisi lain menjadi trade off terhadap inflasi harga komoditas, dengan demikian akan menurunkan daya beli masyarakat.

Bagi warga kelas menengah yang sedang terhimpit, kenaikan harga barang dan jasa sekecil apa pun akan tetap mempengaruhi isi dompet dan mengurangi belanja. Ditambah dengan kenaikan harga barang, upah yang stagnan, dan tidak ada bantuan negara yang signifikan.


Deflasi Berkelanjutan, Tanda Bahaya Ekonomi Indonesia?

Indonesia mengalami deflasi selama 5 bulan berturut-turut, sebuah fenomena yang mencerminkan menurunnya permintaan di sektor-sektor penting. Walaupun sekilas deflasi hanya terlihat sebagai turunnya harga-harga, biasanya deflasi merupakan tanda masalah ekonomi yang mendalam.

Turunnya harga barang dan jasa dan konsumsi yang lesu dapat menurunkan keuntungan bisnis, menyebabkan PHK, dan bahkan menghambat investasi. 

Perlu diketahui juga BPS mencatat bahwa deflasi terparah pernah terjadi di Indonesia adalah selama 7 berturut-turut pada tahun 1999, pasca krisis keuangan Asia.

Mengapa Indonesia Mengalami Deflasi selama 5 Bulan?

Singkatnya, melemahnya permintaan barang dan jasa dari di masyarakat yang cenderung menahan diri untuk berbelanja. 

Apabila diteliti lebih lanjut, kenaikan upah yang kecil, efek suku bunga yang tinggi, lapangan pekerjaan yang terbatas, adanya wacana kenaikan PPN juga turut berperan dalam kondisi ini.

Bagaimana Deflasi Mempengaruhi Kita?

Salah satu dampak terbesar yang terjadi akibat deflasi adalah PHK. 

Industri tentunya akan menurunkan tingkat produksi apabila situasi terus berlanjut, sehingga mengakibatkan PHK di mana-mana. Kementerian Ketenagakerjaan sendiri mencatat sebanyak 53.993 tenaga kerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) per 1 Oktober 2024.

Seiring berlanjutnya periode deflasi di Indonesia, pemerintah dan swasta harus bekerja-sama untuk menghidupkan kembali permintaan dan mencegah kemerosotan ekonomi yang berkepanjangan.


Pergantian Kepemimpinan, Ketidakpastian Menghantui Nasib Masyarakat Kelas Menengah

Pergantian masa pemerintahan tentunya perlu menjadi perhatian besar bagi masyarakat Indonesia, khususnya kelas menengah. Empat dari delapan misi Asta Cita milik pemerintahan Prabowo-Gibran menyasar ekonomi. Dua isu utama yang diangkat dan paling berdampak bagi kelas menengah yaitu hilirisasi dan rasio pajak. 

Apa Perubahan Politik yang Paling Mempengaruhi Ekonomi? 

Pada periode 2011-2018, pendapatan kelas menengah didorong oleh sektor industri manufaktur, sehingga kebijakan hilirisasi oleh pemerintahan yang baru akan berdampak besar bagi kelas menengah.

Di sisi lain, rasio pajak menjadi isu yang sangat penting di mana target rasio pajak sebesar 23% (hampir dua kali lipat) dari rasio pajak Indonesia saat ini yang berkisar 10,51%. 

Pemerintah berharap dapat memperluas sektor pekerjaan formal dan optimalisasi wajib pajak yang sudah ada dengan dua cara tersebut.

Apa yang Harus Diwaspadai Kelas Menengah?

Terdapat beberapa kebijakan yang akan berjalan ketika presiden terpilih menjabat, yang dapat membebani masyarakat kelas menengah seperti: iuran Tapera, wacana subsidi tiket kereta rel listrik berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK), kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sampai pungutan dana pensiun tambahan.

Keputusan untuk terus menguras keuangan masyarakat kelas menengah dengan berbagai pungutan akan melemahkan daya beli. Kelas menengah perlu memperhatikan bagaimana kebijakan pajak, investasi, stabilitas ekonomi saat Indonesia memasuki era baru bila tidak ingin tergerus dan turun kelas.


Menghadapi Tantangan Ekonomi: Strategi Bertahan dan Berkembang bagi Karyawan

Ketidakpastian ekonomi di akhir-akhir ini membawa tekanan besar bagi karyawan di berbagai sektor. Dari meningkatnya biaya hidup, stagnasi upah, hingga ketidakpastian pekerjaan, banyak karyawan merasa terjepit dalam situasi yang sulit. 

Namun, dengan pendekatan yang tepat dan strategi yang terencana, karyawan dapat mengambil langkah-langkah untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di tengah masa-masa sulit ini. 

Berikut adalah 3 strategi utama yang dapat Anda terapkan untuk menghadapi tantangan ekonomi.

1. Master Your Money

Kunci untuk bertahan dalam ekonomi yang sulit adalah memiliki kendali penuh atas kondisi keuangan pribadi. Manajemen keuangan yang baik memungkinkan Anda untuk menghadapi situasi mendesak tanpa harus terjebak dalam krisis keuangan.

Evaluasi Kondisi Keuangan

Langkah pertama adalah melakukan audit keuangan pribadi. Anda harus mengetahui berapa penghasilan bersih, pengeluaran tetap, dan hutang yang harus dibayar. Dengan pemahaman ini, Anda dapat mengidentifikasi pengeluaran yang bisa dikurangi dan area yang memerlukan perhatian lebih.

Budgeting dan Penghematan

Susun anggaran bulanan yang jelas dengan menempatkan kebutuhan pokok di prioritas utama. Potong pengeluaran yang tidak mendesak dan gunakan sisa dana untuk membangun dana darurat. Idealnya, dana darurat harus mencakup 3-6 bulan biaya hidup untuk mengantisipasi kondisi yang tidak terduga.

Fokus pada Pelunasan Hutang

Jika Anda memiliki hutang dengan bunga tinggi, prioritaskan pelunasan hutang tersebut. Hindari mengambil hutang baru jika tidak benar-benar diperlukan. Mengelola hutang dengan bijaksana dapat mencegah kondisi keuangan yang semakin memburuk.

Di tengah persaingan yang semakin ketat dan tuntutan pasar kerja yang berubah, keterampilan yang relevan dan up-to-date bisa menjadi kunci keberhasilan. Peningkatan kompetensi juga menambah nilai Anda dalam pekerjaan, dan apabila dikombinasikan dengan memperluas jaringan profesional akan membuka peluang baru.

Upgrade Diri, Perluas Network

Anda harus selalu mengikuti perkembangan industri tempat Anda bekerja. Fokus pada keterampilan yang paling dibutuhkan seperti digitalisasi, data analitik, dan manajemen proyek. Keterampilan ini dapat memberikan keunggulan kompetitif di tempat kerja dan membantu membuka peluang promosi atau pekerjaan baru. Selain itu, terlibat dalam komunitas profesional yang relevan dengan industri Anda dapat memberikan akses ke peluang networking yang berharga.

Manfaatkan peluang pelatihan yang disediakan oleh perusahaan atau platform pembelajaran online seperti Coursera, Udemy, atau LinkedIn Learning. Mendapatkan sertifikasi profesional yang relevan dapat meningkatkan kredibilitas Anda dan meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi. Selain itu, jangan lupa membangun dan memperluas jaringan melalui platform seperti LinkedIn, event, atau webinar. Networking yang efektif dapat membuka pintu untuk kolaborasi atau peluang karir yang sebelumnya tak terpikirkan.

3. Earn More, Explore

Mengandalkan satu sumber penghasilan saja bisa menjadi risiko besar, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk mencari cara lain untuk mendiversifikasi pendapatan.

Pekerjaan Freelance atau Sampingan

Anda mengandalkan pekerjaan sampingan atau freelance untuk menambah penghasilan. Pekerjaan sampingan seperti menulis, desain grafis, konsultasi, atau pengajaran online bisa menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan. Platform seperti Upwork atau Fiverr menyediakan peluang freelance yang dapat diakses.

Monetisasi Hobi

Jika Anda memiliki hobi seperti fotografi, membuat kerajinan, atau memasak, pertimbangkan untuk menjadikannya sebagai usaha kecil. Monetisasi hobi dapat memberikan pendapatan tambahan tanpa terlalu mengganggu pekerjaan utama Anda.

Investasi Aman

Selain penghasilan aktif, investasi yang aman juga bisa menjadi solusi untuk menambah pendapatan. Pilihlah produk investasi yang aman dan stabil dengan imbal hasil tetap yang dapat memberikan stabilitas finansial jangka panjang.


Menghadapi tantangan ekonomi sebagai karyawan memerlukan pendekatan yang cermat dan terencana. Dengan mengelola keuangan secara bijak, meningkatkan keterampilan, mendiversifikasi pendapatan, dan merencanakan masa depan dengan baik, Anda akan dapat bertahan dan bahkan berkembang di tengah ketidakpastian.

Setiap langkah yang diambil hari ini adalah investasi untuk stabilitas dan kesuksesan jangka panjang Anda.


Bertahan di Masa Sulit: 3 Strategi Jitu untuk UMKM

Di tengah ketidakpastian ekonomi, pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) menghadapi tantangan yang tidak kalah besar. Biaya operasional yang meningkat, menurunnya daya beli konsumen, hingga kesulitan dalam mempertahankan cash flow yang sehat sering mengancam keberlangsungan usaha.

Dengan strategi yang tepat, pengusaha dapat bertahan dan bahkan menemukan peluang untuk berkembang di masa-masa sulit ini.

Berikut adalah 3 strategi utama yang dapat diterapkan pengusaha UMKM untuk menghadapi tantangan ekonomi.

1. Trim the Fat

Kunci keberhasilan dalam menghadapi masa-masa sulit adalah memastikan bisnis Anda berjalan dengan efisien dan hemat biaya. Mengelola operasional dengan baik akan memungkinkan Anda menjaga profitabilitas sekaligus meminimalkan pemborosan.

Evaluasi dan Pangkas Biaya Operasional

Lakukan audit mendalam terhadap semua pengeluaran bisnis Anda. Identifikasi area mana yang bisa dihemat tanpa mengorbankan kualitas produk atau layanan. Fokuslah pada biaya operasional yang esensial dan pertimbangkan untuk mengurangi biaya yang tidak penting.

Optimalkan Arus Kas

Arus kas yang sehat adalah tulang punggung setiap bisnis UMKM. Pastikan Anda mengelola arus kas dengan ketat, seperti menagih pembayaran tepat waktu dan menjaga cadangan kas yang cukup untuk menghadapi situasi darurat. 

2. Innovate to Elevate

Di saat daya beli konsumen menurun, penting bagi bisnis Anda agar tetap relevan dengan melakukan inovasi produk atau layanan. Meningkatkan variasi produk atau layanan dapat membantu UMKM menarik pasar baru dan mempertahankan pelanggan lama.

Adaptasi Produk atau Layanan dengan Kebutuhan Konsumen

Evaluasi kembali kebutuhan pelanggan Anda di tengah situasi ekonomi saat ini. Cobalah menyesuaikan produk atau layanan Anda agar lebih sesuai dengan budget dan prioritas belanja konsumen. Misalnya, Anda dapat menawarkan produk dalam bentuk paket hemat atau menambah layanan berbasis langganan.

Tambah Sumber Pendapatan

Mengandalkan satu aliran pendapatan bisa berisiko. Pertimbangkan untuk menambah variasi produk atau mencari saluran distribusi baru, seperti menjual secara online. Selain itu, cobalah bermitra dengan bisnis lain untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Manfaatkan Tren Pasar Baru

Pantau tren terbaru di pasar yang mungkin relevan dengan bisnis Anda. Berinovasi sesuai tren dapat membuka peluang baru dan meningkatkan daya saing bisnis Anda.

3. Build Bonds

Dalam situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian, loyalitas pelanggan menjadi sangat penting. Fokus pada membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan bisa menjadi faktor kunci yang membantu UMKM tetap bertahan.

Tingkatkan Layanan Pelanggan

Layanan pelanggan yang baik adalah kunci untuk mempertahankan loyalitas konsumen. Pastikan Anda merespon dengan cepat keluhan atau pertanyaan pelanggan, dan berikan pengalaman positif yang membuat mereka merasa dihargai.

Manfaatkan Media Sosial

Gunakan platform media sosial untuk terhubung dengan pelanggan secara lebih personal. Lakukan interaksi yang berkelanjutan melalui konten yang relevan, penawaran khusus, dan komunikasi langsung. Ini tidak hanya meningkatkan hubungan dengan pelanggan tetapi juga membantu membangun brand awareness.

Program Royalti atau Diskon

Pertimbangkan untuk memberikan diskon eksklusif atau program loyalitas bagi pelanggan tetap. Dengan memberikan insentif ini, pelanggan akan merasa dihargai dan lebih cenderung untuk kembali membeli produk atau menggunakan layanan Anda.


Menjalankan usaha di masa ketidakpastian ekonomi memang menantang, tetapi dengan strategi yang tepat, bisnis Anda dapat bertahan dan bahkan berkembang. Mulai dari efisiensi operasional, inovasi produk, hingga memperkuat hubungan pelanggan, setiap langkah yang diambil saat ini adalah investasi untuk masa depan bisnis yang lebih kuat.

Dengan perencanaan yang matang dan adaptasi yang cepat terhadap perubahan pasar, usaha Anda akan dapat bertahan dan berkembang meskipun di tengah tantangan ekonomi.


Anda sudah mengetahui langkah-langkah agar tetap bisa staying afloat di tengah tantangan ekonomi, kini saatnya melindungi masa depan keuangan Anda. 

Dengan ICX PASTI, dapatkan penghasilan melalui investasi berisiko rendah dan hasil yang lebih stabil. 

Cari tahu lebih lanjut di sini

Share this article
Read Another Blog
Staying Afloat: Indonesia’s Middle Class Faces Financial Pressures
Kelas menengah Indonesia, tulang punggung pertumbuhan ekonomi, kini menghadapi tekanan finansial yang semakin berat. Meningkatnya biaya hidup, stagnasi upah, dan ketidakstabilan pekerjaan telah mendorong banyak rumah tangga ke dalam ekonomi yang rentan. Artikel ini mengulas tantangan yang dihadapi kelas menengah Indonesia dan langkah apa yang dapat dilakukan agar tidak turun kelas.
Read More
Kewajiban Memperbarui Nomor Rekening dan Pemadanan NIK
ICX merupakan platform Securities Crowdfunding yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). ICX bertindak sebagai Penyelenggara Layanan Urun Dana dengan fokus membuka akses bagi investor untuk berpartisipasi dalam investasi pada perusahaan privat, serta memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis mereka. Investor selaku Pemodal Dapat turut memiliki saham pada perusahaan-perusahaan holding yang listing di platform Indonesia Crowdfunding Indonesia.
Read More
Kendala Teknis
ICX merupakan platform Securities Crowdfunding yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). ICX bertindak sebagai Penyelenggara Layanan Urun Dana dengan fokus membuka akses bagi investor untuk berpartisipasi dalam investasi pada perusahaan privat, serta memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis mereka. Investor selaku Pemodal Dapat turut memiliki saham pada perusahaan-perusahaan holding yang listing di platform Indonesia Crowdfunding Indonesia.
Read More
Pasar Sekunder ICX
ICX merupakan platform Securities Crowdfunding yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). ICX bertindak sebagai Penyelenggara Layanan Urun Dana dengan fokus membuka akses bagi investor untuk berpartisipasi dalam investasi pada perusahaan privat, serta memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis mereka. Investor selaku Pemodal Dapat turut memiliki saham pada perusahaan-perusahaan holding yang listing di platform Indonesia Crowdfunding Indonesia.
Read More
;
Berizin dan Diawasi Oleh
Telah Terdaftar Oleh
Didukung Oleh
Anggota Dari
PT ICX bangun Indonesia
BEI Tower 1 Lt. 17, Unit 1709 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Senayan, Kby. Baru Jakarta Selatan 12190
Telephone
+62 21 51401627
WhatsApp
+6281381862878
Social Media
Get The App
Berizin dan Diawasi Oleh
Telah Terdaftar Oleh
Didukung Oleh
Anggota Dari
Disclaimer
PT ICX BANGUN INDONESIA (selanjutnya disebut “ICX”) adalah Perusahaan yang didirikan berdasarkan Hukum Indonesia yang bertindak sebagai Penyelenggara Layanan Urun Dana Melalui Penawaran Efek Berbasis Teknologi Informasi yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor Kep-068/D.04/2020 tentang Pemberian Izin Usaha Penyelenggara Layanan Urun Dana Melalui Penawaran Efek Berbasis Teknologi Informasi PT Numex Teknologi Indonesia. Kegiatan Investasi melalui Layanan Urun Dana memiliki tingkat risiko tinggi, Pemodal diwajibkan telah membaca Syarat dan Ketentuan serta seluruh dokumen yang dipaparkan oleh ICX melalui website dan/atau aplikasi ICX. ICX tidak pernah memaksa Pemodal untuk melakukan pembelian Efek yang sedang ditawarkan. Segala transaksi yang dilakukan oleh Pemodal dilakukan oleh Pemodal dengan kesadaran penuh dan tanpa paksaan dari Pihak manapun. ICX berperan sebagai Penyelenggara Layanan Urun Dana dalam melakukan kegiatan Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi yang mempertemukan antara Penerbit dengan Pemodal. OJK bertindak sebagai regulator dan pemberi izin serta pengawas, tidak sebagai penjamin investasi. Segala risiko menjadi tanggung jawab penuh dari Pemodal. Pemodal telah menyadari secara penuh bahwa terdapat sejumlah risiko dalam melakukan investasi pada layanan urun dana. Oleh karena itu, ICX TIDAK BERTANGGUNG JAWAB terhadap kerugian dan gugatan hukum serta segala bentuk risiko lain yang timbul di kemudian hari. Sejumlah risiko tersebut diantaranya:
Risiko Usaha
Risiko usaha merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam menjalankan kegiatan usaha. Sejumlah risiko usaha yang mungkin saja terjadi adalah penutupan kegiatan usaha secara sementara sebagai dampak dari adanya bencana alam dan/atau keadaan kahar lainnya.
Risiko Kerugian Investasi
Setiap investasi memiliki tingkat risiko yang beragam, salah satunya adalah tidak terkumpulnya dana investasi sesuai proyeksi yang telah ditetapkan dan/atau proyek yang dijalankan tidak menghasilkan keuntungan sesuai dengan yang ditargetkan.
Risiko Kekurangan Likuiditas
Pemodal yang melakukan investasi memungkinkan dalam bentuk tidak likuid karena efek bersifat ekuitas yang ditawarkan tidak terdaftar di bursa efek atau belum dilaksanakan pasar sekunder. Hal ini berarti Pemodal mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham miliknya kepada pihak lain.
Risiko Kelangkaan Pembagian Dividen dan/atau Dilusi Kepemilikan
Saham, Jika Efek Yang Diterbitkan Merupakan Saham Setiap Pemodal yang melakukan investasi pada efek bersifat ekuitas berupa saham, memiliki hak untuk mendapat dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan yang dimiliki yang dibagikan oleh Penerbit melalui Penyelenggara secara periodik. Namun, kelangkaan dalam pembagian dividen dimungkinkan terjadi karena kinerja bisnis suatu proyek yang diinvestasikan tidak berjalan sebagaimana mestinya serta berpotensi terdilusi kepemilikan saham karena bertambahnya total saham yang beredar atau ditawarkan.
Risiko Gagal Bayar
Penawaran Efek bersifat utang atau sukuk memiliki risiko dimana Penerbit akan gagal bayar (default). Apabila Penerbit mengalami gagal bayar maka Wali Amanat berdasarkan Surat Kuasa akan mengundang dan mengadakan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), dalam RUPO tersebut akan dibahas mengenai gagal bayar yang terjadi serta skema perpanjangan jatuh tempo kupon ataupun eksekusi jaminan fidusia dan jaminan Penerbit lainnya (apabila ada).
Risiko Kegagalan Sistem Elektronik
Sistem pada ICX sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem mungkin saja tetap terjadi. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, ICX telah memiliki sejumlah kebijakan keamanan informasi diantaranya:
  • Mengimplementasikan dan menerapkan ISO 27001;
  • Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan terkait keamanan data pribadi dan informasi yang berlaku di Republik Indonesia;
  • Melakukan perbaikan secara berkala terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.
Sesuai dengan pasal 27 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 57/POJK.04/2020 tentang Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi (“POJK 57/2020”), kami menyatakan bahwa:
  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERSETUJUAN TERHADAP PENERBIT DAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM;
  • “INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA;
  • “PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI-SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.
Disclaimer
PT ICX BANGUN INDONESIA(“ICX” atau “Penyelenggara”) hadir dalam rangka mendukung program pemerintah di bidang perumahan dengan mengembangkan bisnis layanan urun dana bersama, dengan mempertemukan Pemodal dan pihak pengembang properti (“Penerbit”) (selanjutnya Pemodal dan Penerbit disebut bersama-sama sebagai “Pengguna”). Pada layanan urun dana ini, timbulnya hubungan perdata terjadi apabila Pemodal sepakat untuk membeli saham yang ditawarkan oleh Penerbit, sehingga segala risiko yang timbul dari hubungan tersebut akan menjadi tanggung jawab masing-masing pihak. Risiko yang timbul dari hak sebagai Pemodal untuk menerima dividen dari Penerbit merupakan risiko yang wajib ditanggung oleh Pemodal sesuai kebijakan dividen Penerbit. ICX hanya bertindak sebagai layanan urun dana yang mempertemukan antara Pemodal dengan Penerbit, dan tidak bertindak sebagai pelaku usaha yang menjalankan usaha untuk mengumpulkan dana terkait atau pengelola investasi (Penerbit). Sesuai dengan Pasal 23 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 37 Tahun 2018 tentang Layanan Urun Dana melalui Penawaran Saham Berbasis Teknologi Informasi atau Equity Crowdfunding (“POJK 37/2018”), kami menyatakan bahwa:
a. OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
b. INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
c. PENERBIT SAHAM DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI-SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.
© 2023 PT ICX bangun Indonesia. All Rights Reserved.