Apa itu leverage? Leverage artinya utang. Lengkapnya, leverage adalah pinjaman modal atau utang yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan baik bagi perusahaan maupun investasi.
Modal menjadi sumber utama bagi perusahaan agar terus dapat beroperasi dan bertahan. Tanpa modal, akan sulit suatu perusahaan dapat bertahan lama.
Oleh karena itu, banyak perusahaan terus berusaha untuk mendapatkan modal dengan berbagai cara yaitu baik menggunakan ekuitas atau menggunakan leverage.
Konsep leverage juga kerap digunakan dalam investasi, dimana penggunaan konsep leverage diharapkan dapat meningkatkan return dari investasi.
Untuk lebih jelasnya, kita akan membahas lengkap seputar leverage. Mulai dari pengertian leverage, leverage ratio, jenis-jenis leverage, hingga manfaat dari leverage.
Jadi, simak terus artikel ini!
Modal menjadi sumber utama bagi perusahaan agar dapat terus berjalan dan bertahan. Dengan modal, perusahaan dapat membeli berbagai keperluannya untuk menunjang segala aktivitas dalam perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan terus berusaha mencari modal dari berbagai sumber, baik dengan menggunakan ekuitas maupun menggunakan leverage. Tetapi untuk mendapatkan modal, banyak perusahaan lebih memilih menggunakan leverage.
Lalu, apa itu leverage?
Leverage artinya pinjaman modal atau utang. Leverage adalah pinjaman modal atau utang yang digunakan untuk meningkatkan return atau keuntungan bagi suatu perusahaan maupun investasi.
Bagi perusahaan, konsep leverage kerap kali digunakan untuk memperbesar skala bisnisnya. Seperti pembelian alat-alat untuk meningkatkan jumlah produksi, menambah jumlah pekerja, atau melakukan ekspansi bisnis. Dengan menggunakan leverage, perusahaan berharap akan mendapatkan hasil yang lebih besar lagi dari yang sebelumnya telah diprediksi.
Bagi investor, konsep leverage digunakan untuk meningkatkan daya beli mereka di pasar sehingga return yang mereka dapat diharapkan dapat bertambah. Saat ini leverage menjadi fasilitas yang tersedia dalam investasi. Oleh karena itu, semakin besar leverage semakin besar juga daya modal yang dapat digunakan untuk berinvestasi.
Perusahaan juga dapat menggunakan leverage yang mereka miliki untuk kebutuhan investasi dalam operasi bisnis mereka agar mampu meningkatkan nilai shareholder perusahaan.
Namun, perusahaan yang memiliki leverage tinggi nantinya akan memberikan dampak buruk bagi perusahaan itu sendiri. Apabila perusahaan telah memiliki utang dari leverage maka perusahaan diharuskan membayar bunga dari leverage yang mereka gunakan.
Alangkah lebih baiknya sebelum memutuskan untuk menggunakan leverage, perusahaan harus melakukan pertimbangan mendalam seputar leverage.
Karena, di masa yang akan datang suatu perusahaan dapat mengalami leverage ratio tinggi.
Selanjutnya, kita akan membahas seputar leverage ratio bagi perusahaan.
Sebelumnya kita telah membahas seputar apa itu leverage. Sekarang kita akan membahas seputar leverage ratio.
Jika sebelumnya, leverage adalah pinjaman modal atau dana yang digunakan untuk meningkatkan return atau keuntungan bagi suatu perusahaan maupun investasi.
Leverage ratio adalah rasio jumlah utang suatu perusahaan dibandingkan dengan total aset milik perusahaan.
Leverage ratio memiliki arti mengenai kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban utang dengan jumlah aset yang dimiliki.
Suatu perusahaan diketahui memiliki leverage ratio yang tinggi jika jumlah aset milik perusahaan lebih sedikit dibanding dengan jumlah aset krediturnya.
Melalui leverage ratio, dapat dilihat apakah suatu perusahaan sehat atau tidak. Karena, semakin tinggi rasio leverage dalam suatu perusahaan, semakin tinggi pula risiko perusahaan akan gagal membayar kewajibannya pada kreditur.
Untuk mengetahui besaran rasio leverage suatu perusahaan dapat dihitung dari total utang dibagi dengan total aset perusahaan. Perhitungan rasio leverage lainnya dapat dilakukan dengan membagi total utang dengan total ekuitas perusahaan.
Sebelumnya kita telah membahas seputar pengertian leverage dan pengertian dari leverage ratio. Selanjutnya kita membahas jenis-jenis leverage.
Terdapat 3 jenis leverage yang harus Anda ketahui diantaranya, yaitu:
Financial leverage atau leverage keuangan adalah dana yang dimanfaatkan oleh pihak Manajer Keuangan (MK) dalam memaksimalkan return atau keuntungan dari para pemilik saham ekuitas.
Modal yang dimiliki perusahaan dalam leverage keuangan sendiri terdiri dari berbagai jenis, mulai dari ekuitas, simpanan publik, preferensi, obligasi, dan sumber lainnya.
Selanjutnya, Manajer Keuangan (MK) harus hati-hati saat memilih sekuritas untuk mengatur leverage keuangan milik perusahaan tersebut.
Manajer Keuangan (MK) harus dapat menggabungkan utang atas ekuitas dengan tepat, agar return yang dihasilkan pun dapat maksimal.
Melalui leverage operasi, kita dapat melihat kemampuan suatu perusahaan dalam memanfaatkan biaya operasi tetap agar dapat meningkatkan pengaruh perubahan penjualan atas laba operasi suatu bisnis.
Nantinya, dalam leverage operasi akan ditunjukkan apabila adanya perubahan penjualan dan biaya pendapatan operasional tetap pada suatu perusahaan.
Leverage gabungan adalah pinjaman dana yang nilai keuntungannya lebih tinggi karena adanya biaya tetap.
Dana yang terdapat didalamnya mencangkup biaya keuangan yang bersifat pasif dan biaya operasional tetap. Seluruh dana ini nantinya mampu memberikan manfaat dan risiko leverage dengan jumlah yang pasti.
Pada perusahaan kompetitif, mereka akan memilih leverage gabungan dengan tingkat yang nilainya lebih tinggi. Sedangkan, pada perusahaan konservatif lebih memilih leverage gabungan dengan tingkatan yang lebih minim.
Setelah mengetahui jenis-jenis leverage, selanjutnya kita akan mengetahui rumus leverage.
Untuk mengukur besaran leverage, Anda harus mengetahui rumus leverage ratio terlebih dahulu.
<!--StartFragment-->Berikut ini beberapa rumus dalam mengukur leverage, yaitu:
Rasio utang terhadap aset ini digunakan untuk menghitung atau mengukur seberapa besar utang yang dimiliki perusahaan akan mempengaruhi pengelolaan asetnya.
Rumus menghitung rasio utang terhadap aset dapat dilakukan dengan membagi total utang dengan total aset milik perusahaan, atau dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini:
DAR= Total utang : Total aset
Suatu perusahaan dikatakan memiliki tingkat keamanan dana yang baik, jika nilai DAR (Debt to Assets Ratio) perusahaan rendah. Hal ini terjadi karena utang dapat ditutupi oleh aset milik perusahaan.
Melalui rasio utang terhadap ekuitas akan menunjukkan keterkaitan antara jumlah utang jangka panjang suatu perusahaan dengan jumlah modal milik perusahaan.
Rasio utang terhadap ekuitas digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Karena, rasio ini memiliki nilai keseimbangan yang relatif antara utang dengan ekuitas.
Cara menghitung rasio utang terhadap ekuitas dapat dilakukan dengan menjumlahkan kewajiban utang dan membaginya dengan total ekuitas perusahaan, lalu dikalikan 100%.
DER= Total utang keseluruhan : Modal milik perusahaan x 100%
Semakin rendah nilai DER, maka semakin baik pula keamanan keuangan suatu perusahaan, begitu pula bila terjadi sebaliknya.
Rasio utang terhadap modal, berfokus pada kewajiban utang yang menjadi bagian dasar total modal suatu perusahaan.
Utang disini, mencangkup semua utang suatu perusahaan, baik utang jangka panjang maupun utang jangka pendek seperti modal yang termasuk dalam utang perusahaan dan ekuitas bagi para pemegang saham.
Rumus untuk menghitung rasio utang terhadap modal, yaitu:
DCR= Total utang saat ini : (Total utang + Total ekuitas)
Suatu perusahaan yang memiliki rasio utang tinggi, artinya perusahaan tersebut memiliki risiko kegagalan dalam pembayaran utangnya. Pada akhirnya utang tersebut akan memberi dampak buruk terhadap perusahaan.
Bagaimana sih cara kerja leverage bagi suatu perusahaan yang ingin mendapat pinjaman modal?
Saat perusahaan sedang ingin melakukan pembelian untuk menunjang kegiatan bisnisnya tetapi sedang tidak memiliki modal, perusahaan tersebut dapat menggunakan ekuitas atau menggunakan leverage untuk melakukan pembelian tersebut.
Bila memilih menggunakan leverage, maka perusahaan tersebut akan menggunakan pinjaman modal atau dana. Secara umum, cara kerja leverage sama dengan cara kerja utang biasanya.
Suatu perusahaan yang memilih leverage akan meminjam uang dengan perjanjian adanya pelunasan, sama seperti pengajuan pinjaman pribadi atau kartu kredit lainnya.
Namun, menggunakan leverage tentunya memiliki risiko tinggi hingga kebangkrutan bagi suatu perusahaan jika dilakukan secara berlebihan. Tetapi, jika leverage dapat digunakan dengan tepat, dan atas pertimbangan yang mendalam, maka nantinya leverage dapat membantu meningkatkan keuntungan perusahaan.
Setelah mengetahui seputar leverage, kita akan membahas kelebihan dan kekurangan leverage yang wajib diketahui sebelum memutuskan untuk menggunakan leverage.
Dapat digunakan untuk ekspansi bisnis Menggunakan leverage dapat dimanfaatkan dalam mengembangkan bisnis secara spesifik dan berjangka pendek.
Seperti, terlibat dalam akuisisi ataupun melakukan buyout bersama perusahaan lainnya, atau membayar one time dividend untuk para pemilik perusahaan.
Bisa mendapatkan modal jika digunakan dengan baik Jika perusahaan dapat mengelola leverage dengan baik dan tepat, nantinya leverage tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang selanjutnya dapat dijadikan modal tersendiri bagi perusahaan.
Dalam investasi, jika leverage dapat dikelola dengan baik oleh Manajer Keuangan (MK), nantinya perusahaan bisa mendapatkan return of investment yang lebih besar lagi.
Memiliki Risiko Tinggi Saat perusahaan telah memiliki rasio leverage yang tinggi, maka perusahaan tersebut memiliki risiko yang tinggi pula dalam kegagalan membayar utangnya pada kreditur.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan menggunakan leverage, suatu perusahaan harus membuat pertimbangan mendalam mengenai leverage. Karena leverage memiliki risiko yang tinggi hingga dapat membuat suatu perusahaan gulung tikar
Sulit memperoleh keuntungan Perusahaan akan sulit memperoleh keuntungan jika memiliki rasio leverage yang tinggi.
Saat rasio leverage suatu perusahaan semakin tinggi, perusahaan akan semakin sulit dalam menghimpun keuntungannya.
Inilah sebabnya, perusahaan disarankan untuk menggunakan leverage dalam jumlah yang masih bisa dikendalikan.
Memiliki bunga yang tinggi Saat memutuskan menggunakan leverage, perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar bunga yang tinggi pada investor.
Hal ini akan menjadi risiko di kemudian hari bagi perusahaan jika tidak menghasilkan keuntungan yang signifikan. Apalagi jika ditambah kondisi finansial perusahaan yang tidak stabil maka perusahaan memiliki kemungkinan tidak dapat membayar kewajiban dan bunga pada para investor.
Kita telah membahas seputar leverage, mulai dari pengertian leverage, leverage ratio, jenis-jenis leverage, hingga kelebihan dan kekurangan leverage.
Bagaimana, kalian tertarik untuk menggunakan leverage untuk bisnis maupun investasi Anda?
Jika Anda memutuskan berinvestasi menggunakan leverage maka Anda harus mempertimbangkan segala risiko yang dimiliki oleh leverage. Jangan sampai dengan menggunakan leverage, bukan return yang didapatkan malah mendapatkan kerugian.
Maka dari itu, kalau Anda masih bimbang untuk menggunakan leverage dalam berinvestasi karena resikonya tinggi dan prosesnya yang cukup rumit, Anda dapat mulai investasi dengan sistem equity crowdfunding yang memungkinkan anda memiliki berbagai saham dari berbagai bisnis potensial.
Lewat sistem ini, anda sebagai investor anda mendaptkan keuntungan berupa dividen sesuai dengan kinerja bisnis sehingga aset ini bisa jadi salah satu pilihan investasi jangka panjang anda.