Dalam beberapa waktu belakangan, perkembangan bisnis startup semakin meluas dengan berbagai inovasi baru yang bertujuan untuk memfasilitasi kehidupan masyarakat. Namun, seiring dengan itu, perlu diketahui bahwa ada venture capitalist dan perusahaan modal ventura (venture capital) yang memberikan dukungan keuangan kepada bisnis startup untuk mempercepat laju pertumbuhan mereka.Oleh karena itu, modal ventura memiliki peran penting dalam pengembangan bisnis-bisnis startup secara global.
Oleh karena itu, mari kita telusuri lebih jauh mengenai konsep modal ventura dan manfaat yang dapat diperoleh oleh perekonomian suatu negara melalui pemanfaatannya.
Pengertian dan Peran Venture Capitalist dalam Pendanaan Bisnis.
Dalam pendanaan yang dilakukan oleh venture capital, venture capitalist atau disebut juga sebagai pemodal ventura memiliki peran penting. Venture capitalist adalah individu atau perusahaan yang berperan sebagai penyedia dana dan investor yang melakukan analisis mendalam untuk menemukan bisnis dengan potensi keuntungan jangka panjang terbaik.
Dengan kata lain, venture capitalist bertanggung jawab dalam mengelola dana yang akan dialokasikan kepada berbagai bisnis dengan tujuan mendorong pertumbuhan mereka secara signifikan dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Sebelum melakukan pendanaan, seorang venture capitalist tentu harus memiliki modal investasi yang memadai, yang disebut sebagai investment capital. Modal investasi ini merupakan sejumlah dana yang disediakan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang suatu perusahaan.
Di Indonesia, terdapat beberapa venture capitalist dari berbagai venture capital lokal yang tetap aktif dalam melakukan proses seleksi dan investasi pada bisnis dan startup potensial. Mereka secara terus-menerus mencari dan menyaring bisnis-bisnis potensial untuk didanai. Dengan adanya proses ini, bisnis-bisnis potensial dapat memperoleh dana yang mereka butuhkan untuk mengembangkan potensi mereka dan mencapai hasil yang optimal.
Di Indonesia, venture capital adalah sebuah lembaga keuangan non-bank (LKNP) yang melakukan investasi atau mengalokasikan dana mereka ke berbagai perusahaan yang dinilai potensial. Oleh sebab itu, investasi ini dinilai memiliki risiko yang cukup tinggi. Karena tingginya tingkat risiko tersebut, pendanaan yang dilakukan oleh venture capital biasanya diiringi penyaringan yang ketat dari venture capital.
Tidak hanya di tingkat global, di Indonesia juga terdapat beberapa perusahaan venture capital yang aktif melakukan pendanaan kepada startup di Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh perusahaan modal ventura di Indonesia:
East Ventures, yang didirikan pada tahun 2009, adalah perusahaan modal ventura yang beroperasi di berbagai sektor di wilayah Asia Tenggara. Hingga saat ini, mereka telah memberikan dukungan kepada lebih dari 170 perusahaan yang menjanjikan. Beberapa di antaranya adalah Berrybenka, GoTo, D2C Cohive, edtech katadata, serta Ismaya Group dan Fore Coffee di sektor makanan dan minuman.
Sinar Mas Digital Ventures adalah perusahaan modal ventura yang terkait erat dengan Sinar Mas Group, sebuah grup industri terkemuka di Indonesia. Fokus mereka adalah pada perusahaan-perusahaan teknologi yang beroperasi di luar negeri. Portofolio mereka mencakup perusahaan seperti HappyFresh, IDNTimes, dan Paxel.
EMTEK, yang merupakan modal ventura yang terkait dengan Elang Mahkota Teknologi (Emtek), perusahaan induk dari beberapa stasiun TV nasional terkemuka di Indonesia seperti SCTV, Indosiar, dan O Channel. Selain bergerak di bidang media, Emtek juga aktif memberikan pendanaan kepada sejumlah startup yang menjanjikan, seperti Bukalapak, DANA, Vidio, serta memiliki saham di Grab.
Oleh sebab itu, venture capital di Indonesia memiliki peran penting dalam pergerakan ekonomi lewat pendanaan bisnis. Perusahaan-perusahaan venture capital ini memberikan dukungan finansial kepada berbagai startup dan perusahaan dari berbagai sektor.
Venture capital bekerja dengan melibatkan investor dan venture capitalist yang berperan penting dalam mengawasi dana yang diinvestasikan oleh investor. Sistem ini sedikit mirip dengan investor yang menggunakan manajer investasi untuk mengelola dana investasi mereka namun dalam skala dan kompleksitas yang lebih besar. Dalam sistem ini, setelah menghimpun dana investor, venture capitalist akan menyalurkan dana tersebut ke berbagai perusahaan dan startup yang telah disaring dengan berbagai kriteria penilaian untuk melihat potensi bisnis dalam jangka panjang.
Dalam sistem ini, keuntungan bagi investor akan diperoleh saat mereka keluar (exit) dari perusahaan yang mereka dukung. Proses exit atau keluar ini biasanya dapat terjadi melalui penawaran saham kepada publik atau IPO, penjualan perusahaan, atau akuisisi. Dalam sistem ini, investor umumnya memperoleh hingga 80% dari total pengembalian investasi, ditambah dengan biaya pengelolaan (management fee) yang disesuaikan dengan perjanjian antara investor dan venture capital.
Modal ventura memiliki peran penting dalam mendukung bisnis potensial agar dapat bekembang dengan lebih cepat yang seringkali terhambat oleh kekurangan dana. Kehadiran modal ventura atau venture capital membantu membantu munculnya bisnis-bisnis baru dengan inovasi yang menarik, sehingga memberikan dorongan yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Selain itu, bantuan pendanaan dari modal ventura juga meningkatkan likuiditas perusahaan dengan peningkatan modal tanpa harus membayar bunga selama periode peminjaman yang seringkali menjadi salah satu tantangan di tahap awal pengembangan bisnis. Oleh sebab itu pendanaan ini memungkinkan bisnis beroperasi secara optimal dan dapat berkembangan dalam pasar yang lebih luas.
Dengan demikian, modal ventura bukan hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga membantu menciptakan ekosistem yang menggerakkan inovasi dan pertumbuhan ekonomi, serta memberikan kesempatan bagi bisnis untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih baik.
Investasi dalam sistem venture capital merupakan keputusan yang membutuhkan komitmen dan pertimbangan finansial yang cukup tinggi. Untuk dapat terlibat dalam investasi melalui venture capital, dana yang harus disiapkan relatif sangat besar sehingga tidak semua orang memiliki akses ke sistem investasi ini.
Perusahaan venture capital biasanya mengharapkan investor untuk menanamkan dana yang cukup substansial. Besarnya jumlah dana yang harus disiapkan dapat bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan venture capital dan ukuran investasi yang diinginkan. Secara umum, jumlah minimum investasi dalam venture capital berkisar antara puluhan hingga ratusan ribu dolar yang jumlah ini juga akan menyesuaikan aturan suatu negara.
Dalam menjalankan investasi venture capital, perusahaan biasanya mengadopsi model pengelolaan dana yang disebut "fund". Fund ini adalah dana yang dikumpulkan dari berbagai investor untuk diberikan kepada startup dan bisnis yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. Setiap investor dalam fund tersebut akan memiliki porsi kepemilikan dan partisipasi dalam potensi keuntungan yang dihasilkan.
Oleh sebab itu, investor yang berminat untuk berpartisipasi dalam investasi venture capital perlu mempertimbangkan dengan matang jumlah dana yang mereka siapkan. Selain itu, penting juga untuk memahami bahwa investasi dalam venture capital memiliki sifat jangka panjang, dimana likuiditas dan pengembalian dana mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan jenis investasi lainnya.
Dengan memahami pentingnya komitmen finansial yang dibutuhkan dalam investasi venture capital, calon investor dapat membuat keputusan yang bijak dan memastikan kesiapan mereka dalam melibatkan diri dalam sistem investasi yang menarik ini.